Tasmi’ Al-Qur’an dan Hadits merupakan salah satu kegiatan unggulan di Pesantren Persatuan Islam 297 Cingambul yang dilaksanakan setiap satu pekan sekali. Tasmi’ Al-Qur’an dan Hadits biasa dilaksanakan per halaqah (kumpulan), terkadang dilaksanakan secara bersamaan.
Tidak seperti biasanya, Sabtu, 04/03/2023 pelaksanaan tasmi’ diadakan di masjid Al Munawwarah – Nagarakembang. Ananda Rizki Muhammad Firdaus dan ananda Zahra Karunia Awala yang berasal dari desa Nagarakembang sebagai peserta Tasmi Hadist.
Ananda Rizki membacakan hadis, sebanyak 14 hadis bab (al-Birr wa ash-shilah) dan Ananda Zahra membacakan hadis sebanyak 11 hadis bab (Az-Zuhud wa al-Warra) di dalam kitab Bulugul Maram karya Al-Hafidz Ibn Hajar al-Asqalani. Mekanisme acara tasmi hadis, tidak berbeda jauh dengan tasmi Al-Qur’an. Kedua santri tersebut membacakan beberapa hadits di depan jama’ah kemudian asatidz mengajukan beberapa pertanyaan berupa sambung hadits, menyebutkan perawi dan mukharij. Hal itu demi meyakinkan mustami’ bahwa kedua santri benar-benar sudah hafal. Selain tasmi hadis, Ananda Ghani juga mentasmi’kan Al-Qur’an juz 1, sebagai pelengkap pada acara tersebut.
Acara diawali dengan sambutan dari tuan rumah, lalu dilanjut dengan sambutan dari Ketua Mudir sekaligus mengenalkan kepada jama’ah beberapa kegiatan unggulan , guna menitipkan putra putrinya belajar di pesantren persis 297 Cingambul tingkat Aliyyah.
Pada zaman yang serba modern seperti sekarang, tidak menutup kemungkinan bisa sangat berpengaruh kepada akhlak putra putri yang ada di masyarakat. Studi mengungkapkan, bahwa anak-anak zaman sekarang cendrung kepada penyakit yang ingin serba cepat (instan), berbeda anak-anak pada zaman dahulu proses kehidupan dilakukan secara bertahap. Bukan merupakan hal yang buruk, jika semuanya serba cepat bahkan bisa menjadi hal yang positif.
Akan tetapi, jika karakter anak-anak yang dibangun pada zaman sekarang ingin serba cepat, tidak menutup kemungkinan akan berpengaruh kepada proses belajar. Mereka yang tergerus oleh zaman serta tidak bisa mengontrol, cendrung ingin serba cepat bisa. Jika ada pelajaran fisika misalnya, ingin langsung jawaban tanpa ada rasa ingin tahu bagaimana cara mendapatkan jawaban tersebut.
Hal yang demikian sedang diperjuangkan oleh pesantren persatuan islam 297 Cingambul, bahwa untuk mendapatkan ilmu tidak bisa secara instan atau serba cerpat. Proses mencari ilmu harus diawali dengan beberapa sikap dan sifat, atau lebih tepatnya beradab sebelum berilmu, dan berilmu sebelum beramal. Contoh proses tersebut, misalnya membiasakan shalat tepat waktu, menghafal Al-Qur’an dan hadis serta beberapa kegiatan pendukung lainnya.
Kegiatan Tasmi Hadis Bulugul Maram yang telah dilaksanakan di Nagarakembang, merupakan salah satu contoh dalam pembentukan karakter setiap santri. Jika ada masalah dengan teman misalnya, dia tidak akan lama bertengkarnya karena dia sudah hafal hadisnya bahwa haram bagi seorang muslim bertengkar lebih dari tiga hari. Ketika bertemu dengan asatidz atau temannya dia akan menampilkan wajah yang berseri-seri, karena dia tahu bahwa dengan memasang wajah yang indah serta berseri-seri merupakan bagian dari shadaqah/kebaikan.